Tuesday, May 30, 2017

Lampu teplok, lampu minyak jadul yang melegenda..



Mungkin diantar alat-alat penerangan jaman dulu, lampu teplok atau ada juga yang menyebut lampu sentir merupakan lampu yang paling populer dan banyak dipunyai disetiap rumah.

Lampu dengan sumber cahaya dari minyak ini, amat disukai karena selain bentuknya yang mungil (ada juga yang cukup besar) dari segi harga juga tidak begitul mahal. Lumayan ekonomislah bagi kalangan orang desa.

Lampu teplok sebenarnya mengacu pada lampu minyak yang di tempelkan di dinding (wall lamp) dalam bahasa jawa "nemplok" (nempel) namun kemudian nama tersebut berlaku untuk seluruh jenis lampu yang mempunyai model seperti gambar.



Padahal banyak variasi lampu templok seperti ada yang digantung, terus sebagai lampu meja / duduk dan ada juga yang sebagai lampu berdiri (standfloor).

Beberapa bagian atau part yang khas dari lampu ini adalah tempat minyak yang terbuat dari gelas / kaca, semprong yaitu kap kaca yang menjaga api dari hembusan angin dan sumbu minyak.

Lampu ini juga bersifat fleksibel dan efisien karena dapat diletakan dan dibawa kemana saja. Bisa ditaruh diatas meja, digantung, ditempel dan sebagainya. Selain itu pilihan warnanya juga bermacam-macam seperti merah, biru, hijau, kuning ,merah dll.



Sekarang sudah mulai pudar penggunanya, sudah jarang yang memakainya. Apalagi dikota-kota besar tetapi biasanya masih ada beberapa mamang-mamang yang jualan alat2 dapur dengan gerobak dorong menjajakannya. Atau seringkali masih ada juga di pasar-pasar tradisional...

Bagi anda yang sedang mencari lampu-lampu klasik secara online. Kunjungi djogjaterang.com, disana tersedia lampu-lampu model klasik seperti lampu dinding, lampu meja, lampu gantung yang bergaya pra kolonialisme.


No comments:

Post a Comment